Stres?
Sudah pasti iya. Hampir satu bulan lebih saya berusaha menstabilkan psikis.
Walaupun tidak benar-benar off berkegiatan, tetap saja kehilangan pekerjaan itu
membuat guncangan yang cukup mengacaukan. Saya yakin, mereka yang terkena PHK
pun merasakan hal yang sama, atau bahkan lebih parah lagi. Bisa dibayangkan
bukan apabila seorang kepala keluarga tiba-tiba tidak punya penghasilan lagi?
Pantas
saja di media sosial saya sering membaca keluhan-keluhan, bahkan meminta
pertolongan secara terang-terangan karena keluarganya kelaparan. Sungguh miris
bukan? Apalagi mereka yang sudah berumur seperti saya, dan ditambah lagi tidak
memiliki modal untuk membuka usaha. Benar-benar peristiwa pandemi ini menguji
semua orang.
LALU
BAGAIMANA APABILA TERKENA PHK?
HAL
PERTAMA yang sebaiknya kamu lakukan adalah menangis. What? Kenapa harus
menangis? Jawabannya adalah karena itu wajar. Menangis membantu kamu menghilangkan
racun dan hormon stres yang ada dalam tubuh. Jadi biarkan semua gundah itu
mengalir keluar dari tubuh. Jangan pernah berpikir kalau menangis itu
memalukan. Menangis saja sepuasnya meskipun kamu laki-laki. Percayalah hal itu
sangat membantu meringankan beban pikiran dan hati.
HAL
KEDUA yang bisa kamu lakukan adalah menata hati pelan-pelan. Bukannya burung
yang sayapnya patah pun butuh waktu untuk menyembuhkan diri? Jangan sok kuat.
Mulailah dengan memaafkan semuanya, bahwa yang terjadi memang bukan karena
karma atau azab. Semua itu semata-mata memang harus terjadi, jadi tidak perlu
menyalahkan diri sendiri. Percayalah, setelah kata maaf memenuhi seluruh ruang
hati, tubuh dan pikiran pun akan lebih segar.
HAL
KETIGA yang wajib kamu lakukan adalah bergerak. Memang pasti berat, dan
sebetulnya benar-benar berat. Tetapi hidup harus tetap dijalani bukan? Jadi
setelah puas menangis dan memaafkan diri, mulailah bergerak. Tidak perlu
tergesa-gesa, kerjakan yang perlu dilakukan setahap demi setahap. Pekerjaan yang
dipaksa harus dilakukan segera hanya akan membuat hati dan pikiran kembali
terpuruk karena tertekan. Kerjakan saja setahap demi setahap dari yang
termudah.
BAGAIMANA
DENGAN WANITA YANG HARUS BERJUANG SENDIRIAN?
Hal
pertama yang harus dilakukan setelah puas menangis adalah menanamkan pemikiran
semuanya bukan salah dirimu. Karena wanita memang cenderung lebih cepat down,
apalagi bila dirinya berjuang sendirian.
Menjadi
single fighter memang berat, apalagi ketika harus dihadapkan kenyataan
kehilangan sumber penghasilan. Single fighter cenderung tidak punya banyak
waktu untuk dirinya sendiri. Karena sendirian, dia lebih membutuhkan waktu yang
panjang untuk menyelesaikan segala sesuatu. Bisa dibayangkan bukan kalau harus
mengerjakan segala hal sendirian?
Tetapi,
sendirian bukan berarti kamu harus lemah dengan kenyataan. Wanita diberikan
airmata oleh Tuhan karena dia kuat. Ada anak-anak yang harus dilahirkan, ada
pasangan yang harus didukung, ada keluarga yang harus dirawat. Airmata menjadi
jalannya menumpahkan segala sedih dan gundah, tetapi bukan berarti dirinya
lemah. Airmata pada wanita seringkali menjadikan dirinya lebih kuat dari
sebelumnya. Kemudian pada akhirnya, airmata itu akan dialihkannya sebagai
pengiring dalam mencapai cita-cita. Lalu apa yang harus dilakukan wanita single
fighter agar bisa menjalani hidup?
· Kamu bisa berkumpul dengan teman-teman
yang senasib. Misalnya bergabung dengan komunitas yang mewadahi para single
mom.
· Dukungan dari teman-teman bisa kamu
jadikan penyemangat untuk menggali potensi lain yang ada di diri. Misalnya
dengan memperdalam keahlian yang ada, seperti memasak, jahit, baking, dsb.
· Mulailah menciptakan lapangan kerja
sendiri. mulai dari yang ringan dan mudah, karena seiring waktu semuanya akan
tumbuh dan berkembang. Misalnya dengan mulai jualan online yang nantinya tidak
menutup kemungkinan jadi punya toko sendiri.
· Kamu bisa mulai membekali diri dengan
pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan diri. Karena sebenarnya berburu ilmu
itu tidak merugikan, malah akan jadi penyelamat di kemudian hari.
· Sambunglah silahturahmi dari yang
terdekat. Tidak usah jauh-jauh, bisa dimulai dari lingkungan sekitar rumah
dengan para tetangga. Misalnya dengan ikut pengajian, arisan, aktif di PKK. Ini
akan membuat pergaulanmu jadi luas dan membuka peluang mempromosikan usahamu.
· Mulailah bergerak dari saat ini, dari
sekarang walaupun harus setahap demi setahap.
Wanita tanpa airmata bukan berarti tidak memiliki airmata atau tidak boleh menangis. Wanita tanpa airmata berarti wanita yang sanggup mengubah dukanya menjadi rangkaian cita-cita yang harus dicapai.
Pandemi
yang berada di tengah-tengah kita ini mengajarkan banyak hal. Bahwa semua yang
dimiliki hanyalah titipan. Mengajarkan pula empati yang lebih dalam pada
sesama. Juga memberikan kita pelajaran tentang arti pentingnya berjuang. Pada
intinya, jangan berputus asa walaupun serba terbatas. Karena pasti ada jalan
apabila ada kemauan.
0 Komentar
Halo, dilarang spam yah. Maaf, kalau ada komentar tidak pantas mimin bakal langsung hapus.