Raya and The Last Dragon – Film
Animasi Pilihan Untuk Temani Liburan
Di
Tahun 2021 ini ada beberapa film animasi yang menurut aku cukup menarik untuk
ditonton. Selain animasinya yang canggih, film-film ini juga didukung dengan
cerita yang mendidik. Pesan budi pekerti yang ada dibalik ceritanya bisa
dikatakan cocok sebagai bahan pelajaran untuk penontonnya.
Film
animasi yang aku angkat kali ini lagi-lagi keluaran Disney. Buat aku Disney
masih tetap merajai film dengan animasi yang super canggih. Ditambah bertepatan
dengan masa liburan ini Disney mengeluarkan beberapa film untuk dipilih para
penonton. Salah satunya adalah Raya and The Last Dragon. Dari
judulnya saja, imajinasi kita pasti langsung tertuju pada makhluk yang bernapas
api tersebut.
Tetapi
di film animasi ini aku sama sekali tidak melihat api yang keluar dari hidung
dan moncong naga. Malahan banyak magic lain
dari makhluk ini yang ditonjolkan dalam film. Kekuatan para naga yang
sebelumnya sama sekali tidak tersimpan di ingatan aku sebagai pecinta fantasi.
Penasaran tidak dengan film animasi ini? Ayo. Kita simak review singkat aku
tentang film animasi Raya and The Last Dragon.
Raya
and The Last Dragon
Film
animasi ini mengambil latar negeri fantasi Kumandra.
Adapun negeri Kumandra ini terinspirasi dari kebudayaan negara-negara di Asia
Tenggara. Bahkan tim produksinya melakukan perjalanan khusus untuk penelitian.
Walaupun begitu, aku merasa kebudayaan Indonesia sangat kental di film ini.
Film
animasi dari Disney ini ditayangkan di aplikasi streaming Disney+ Hostar pada tanggal 4 Juni 2021. Bertepatan
dengan bulan liburan sekolah di Indonesia. Film animasi ini di Amerika Serikat
sendiri menduduki puncak box office. Tidak
mengherankan sebenarnya, karena tema filmnya unik, ditambah juga dengan
kesegaran latar kebudayaan yang diangkat. Kebudayaan Asia Tenggara yang umumnya
masih belum familiar di dunia.
Bahkan
hampir 100 persen para kritikus film memberikan respon yang positif terhadap
film animasi ini. Kate Erbland menulis di IndieWire, dan mengatakan Raya and The Last Dragon adalah film
yang menunjukan perkembangan popularitas merek Putri Disney. Dimulai dari
Moana, Mulan, dan kini Raya yang begitu populer. Rolling Stone dan David Fear
bahkan memberikan nilai bintang yang tinggi pada film ini, yaitu 3,5/5. Mereka
berdua memuji penampilan para pengisi suara karakter utamanya.
Raya and The Last Dragon merupakan
film fantasi animasi komputer, dan disutradarai oleh Don Hall. Penulis skenario
film ini adalah Qui Nguyen dan Adele Lim. Sedangkan pengisi suara Raya adalah
Kelly Marie Tran. Naga air Sisu diiisi suaranya oleh Awkwafina. Untuk versi
Indonesia, Raya diisi suaranya oleh Mikha Tambayong, sedangkan Sisu oleh Ayu
Dewi.
Fakta Menarik Tentang Raya and The Last Dragon
Nonton
film animasi ini rasanya seperti di Indonesia saja. Karena latar belakang
budaya negeri Kumandra diangkat dari negara Asia Tenggara, jadinya beberapa
adegan film kental sekali dengan Indonesia. Bahkan aku yakin sebagian besarnya
diambil dari negeri kita ini.
Karakter
dan fisik Raya sendiri mirip orang Indonesia. Pedang milik ayahnya kepala suku
Jantung juga mirip dengan keris. Orang-orang yang membatik menggunakan canting sudah pasti mirip orang
Indonesia. Ditambah dengan bumbu dapur yang dimasukkan ke dalam sup sayuran
oleh Ba, ayah Raya. Bumbunya berupa terasi, cabai, dan bumbu dapur lainnya yang
familiar di negara kita ini.
Bahkan
gerakan bela diri Raya mirip dengan pencak silat yang pastinya berasal dari
Indonesia. Belum lagi TukTuk, binatang piaraan Raya yang jelas sekali berupa
trenggiling. Hewan khas dari negara kita yang tercinta ini. Beberapa fakta
menarik ini yang membuat aku sampai dua kali menonton film ini.
Review Film Raya and The Last Dragon
Film
animasi ini dimulai dengan prolog 500 tahun silam ketika Kumandra masih makmur.
Ketika para naga hidup berdampingan dengan manusia dan selalu menurunkan hujan.
Drun yang merupakan simbol keserakahan manusia muncul di Kumandra. Makhluk
jahat itu membawa petaka, ia membawa semua kehidupan.
Drun
mengubah segalanya jadi batu dan debu, bahkan para naga sekalipun. Diceritakan
naga terakhir mengalahkan Drun dengan permata naga. Sisu adalah naga terakhir
yang lenyap bersamaan dengan hancurnya para Drun.
Manusia
yang asalnya jadi batu kemudian berubah normal kembali. Kumandra memang lenyap
karena para naga tetap jadi batu. Permata naga sempat jadi rebutan manusia yang
serakah akan kekuasaan. Untuk menghindari peperangan, permata itu disembunyikan
oleh suku Jantung.
Selama
500 tahun permata naga aman, hingga Raya berbuat kesalahan dengan membocorkan
rahasia sukunya pada Namari. Akhirnya kelima suku tersebut kembali
memperebutkan permata naga. Suku Jantung, Suku Ekor, Suku Cakar, Suku Punggung,
dan Suku Taring kembali bertarung. Permata Naga pecah, Drun muncul kembali ke
bumi dan membuat manusia jadi batu, termasuk Ba ayah Raya.
Raya
terluka karena dikhianati Namari yang ingin berbakti pada sukunya. Selama
bertahun-tahun Raya mencari Sisu untuk menghidupkan kembali Ba. Sisu
ditemukannya, dan naga itu ternyata menyerap sihir dari pecahan permata yang
dimiliki Raya. Paham dengan keajaiban itu, Raya memutuskan mencari setiap
pecahan permata agar Sisu pulih kesaktiannya.
Selama
pencariannya itu Sisu dikejar terus oleh Namari. Raya kemudian bertemu dengan
Kapten Boun yang memiliki perahu dan pintar memasak, bayi pencopet, dan Tong
lelaki yang kuat dan perkasa. Mereka bekerja sama untuk mengalahan Drun dan
juga Namari. Hanya Sisu saja yang percaya pada Namari. Karena ia melihat
kebaikan di mata Namari.
Kemudian
semua jadi kacau ketika Sisu terpanah Namari. Negeri Taring jadi kacau dan
hancur karena Drun muncul, semua air di pelosok negeri menyusut drastis ketika
Sisu terluka. Semua hampir putus asa ketika akhirnya Raya memutuskan Namari
yang dapat menyelamatkan mereka semua. Raya percaya pada Namari, seperti yang
dilakukan Sisu sebelumnya.
Kemudian
apa yang terjadi pada Sisu? Bagaimana Raya dan para sahabatnya? Apakah Drun
dapat dikalahkan? Semua jawabannya bisa kalian dapatkan di film lengkapnya.
Film animasi ini sungguh menarik dan tidak membosankan. Belum lagi dengan pesan
tentang persahabatan dan kepercayaan dibalik ceritanya.
Sebuah
pelajaran tentang kepercayaan yang pastinya berasal dari ketulusan. Berasala
dari kebersihan hati dan pikiran. Pelajaran tentang budi pekerti untuk kita
semua. Film ini sangat cocok untuk ditonton sebagai hiburan di masa liburan.
Animasinya sangat memukau, dan ceritanya juga menarik serta penuh humor dan
aksi.
2 Komentar
sudah ngelist pengen nonton film ini dan belum kesampaian
BalasHapusoke oke jangan lupa
aku dengerin soundtracknya dalam sehari nggak keitung berapa kali mbak, sesuka itu
Aku suka banget film ini hehe
HapusHalo, dilarang spam yah. Maaf, kalau ada komentar tidak pantas mimin bakal langsung hapus.