5 Fakta Unik Yang Dimiliki Kota
Kediri
Pertama
kali datang ke Kota Kediri saya langsung jatuh cinta dengan sungainya. Kali
Brantas, sungguh tidak mengira bisa melihat sungai ini dengan mata kepala
sendiri. Sebelumnya, saya mengingat Sungai Brantas sebagai salah satu poin
hapalan di sebuah mata pelajaran. Kini, hampir tiap hari saya bisa melihat
sungai yang membelah Kota Kediri ini dengan sepuasnya.
Kediri
merupakan kota di Jawa Timur yang memiliki luas 63,40 km 2 dengan jumlah
penduduk pada tahun 2021 sebanyak 292.363. Sekilas, kota ini tidak ada bedanya
dengan kota besar lainnya. Seperti jalanan yang padat kendaraan, mall, daerah pusat pertokoan, jajanan
kaki lima, dan taman-taman tempat berteduh penghuni kota. Di kota ini memang
banyak taman, mulai dari alun-alun yang berada di seberang mesjid agung, hingga
taman-taman kecil yang tersebar di bagian kota lainnya. Hampir mirip dengan
Bandung yang punya banyak spot taman mulai dari pusat hingga pinggiran kota.
Sayangnya,
tidak semua taman bisa dimasuki di sini. Pengunjung seringkali harus merasa
puas dengan sekadar duduk-duduk di pinggir taman. Saya cukup antusias dengan
keberadaan banyak taman ini, jadi ada tempat yang dituju ketika jalan pagi.
Hobi yang satu ini memang sulit ditinggalkan. Jalan pagi membawa banyak
perubahan pada gaya hidup hingga pola pikir saya. Karena kebiasaan ini pula
saya jadi semakin mengenal kota yang dikenal dengan makanan lokal tahu ini.
5 Hal Unik Yang Membuatmu Ingin
Menetap Di Kota Kediri
Dengan
tegas saya menggeleng. “Saya kan pendatang, Mas. Emang di sini nggak ada
angkot, yah?”
Satpam
itu tertawa lepas. Katanya di Kediri tidak ada angkot, semua sudah punya
kendaraan sendiri. Keren, keluh saya dalam
hati sambil mengusap keringat. Kediri memang cukup panas udaranya untuk saya
yang terbiasa dengan udara di Jawa Barat. Ketiadaan angkot di kota ini cukup
mengherankan buat saya. Rasa penasaran itu begitu besar, hingga ke depannya
jadi jalan buat saya untuk tambah akrab dengan penduduk asli Kota Kediri.
Banyak
sekali hal menarik yang akan membuatmu ingin mengekplorasi kota ini sepuasnya.
Namun, berbeda dangan wisatawan lainnya, maksud saya datang ke kota ini bukan
untuk jalan-jalan. Setiap orang pasti memiliki tujuan masing-masing ketika
melakukan sebuah perjalanan. Seperti halnya saya yang bermaksud untuk menetap
di kota ini. Ada beberapa hal menarik yang membuatmu pasti ingin mencari tahu
lebih banyak tentang Kota Kediri, seperti yang saya coba jabarkan berikut ini;
A.
Di
Kediri angkot sangat jarang
Ketika pertama kali menginjakkan
kaki di kota ini saya sempat kelabakan. Di Bandung saya memang biasa
menggunakan transportasi umum. Setiap akses yang saya tuju bisa dicapai dengan
mudah berkat keberadaan transportasi ini. Kediri ternyata sebaliknya, dan saya
terkejut dengan fakta tersebut. Angkot sama sekali tidak terlihat ketika saya
datang ke kota ini.
Hal
ini cukup menyulitkan saya yang senang mempelajari tempat baru. Bahkan, saking
penasarannya saya sempat melakukan wawancara ringan dengan beberapa penduduk
kota ini. Jawaban yang saya terima cukup mengejutkan, kata mereka awal dari
jarangnya angkot ini akibat pandemi.
Karena
anak-anak sekolah belajar secara online, otomatis penumpang angkot jadi
berkurang. Hal ini yang menyebabkan angkot di kota ini jarang yang beroperasi.
Apabila ada satu dua juga, hanya sesekali saja lewatnya. Itu pun terbatas
jamnya dan tidak semua jalan dilewati transmoda ini.
Setidaknya,
keberadaan angkot yang jarang ini jadi membantu penurunan tingkat polusi di
pusat kota. Saya merasakan benar udara di kota ini lebih bersih, dan ini
berpengaruh baik pada kesehatan. Walaupun ketika cuaca sedang panas tingkat
kelembaban udaranya cukup tinggi, tetap saja saya merasa udara di kota ini
cukup baik untuk pemulihan kesehatan saya.
B.
Kota
Kediri Punya Banyak Kuliner Kaki Lima
Satu hal yang membuat saya
tercengang ketika tiba di Kediri adalah jajanan kaki limanya. Sempat teringat
dengan perkataan seorang teman yang berkata, Kediri tidak sama dengan Bandung.
Tentu saja pernyataan itu langsung saya sangkal begitu melihat kenyataan yang
sebenarnya. Kediri hampir mirip Bandung yang punya banyak sekali jajanan.
Namun, saya belum berani mengatakan kota ini sebagai kota kuliner. Karena
sejauh ini saya belum menemukan destinasi kuliner yang mewakili ciri khas kota
ini.
Jenang Sambal Tumpang |
Uniknya, kuliner kaki lima di kota ini banyak sekali yang murah. Kalau kamu sempat datang ke Kediri pasti heran karena banyak jajanan yang dibandrol dengan harga 5 ribu rupiah saja. Saya sendiri ada pengalaman makan Nasi Pecel yang lengkap sekali. Pada waktu akan membayar saya sudah yakin harganya pasti sekitar 10 ribu, tapi ternyata salah. “Harganya 5 ribu, Mbak.” Saya sampai mengulang pertanyaan hanya untuk meyakinkan tidak salah dengar. Ternyata tetap saja jawaban yang saya dengar “5 ribu”.
Seperti
itulah di sini, banyak nasi untuk sarapan pagi yang dibandrol dengan harga
murah. Kamu bisa makan nasi rames cukup lengkap hanya dengan 5 ribu rupiah.
Saya senang sekali karena tidak kesulitan untuk mencari makanan yang murah,
mengingat saya masih cukup asing dengan kota ini. Salah satu hal unik kota ini
memang banyak terdapat penjual nasi dan masakan siap saji yang harganya sangat
terjangkau.
C.
Banyak
penjual es teh di Kediri
Saya baru paham kebiasaan teman
saya yang senang minum air es setelah tinggal di kota ini. Kamu juga pasti akan
heran melihat begitu banyaknya rombong yang
menjual es teh. Gerobak es tehnya pun bermacam-macam, mulai dari franchise sampai dengan milik pribadi.
Fenomena es teh ini sempat membuat saya bertanya-tanya, apa penduduk asli
Kediri memang suka sekali minum teh?
Ternyata
faktor udara panas dengan tingkat kelembaban yang cukup tinggi adalah
penyebabnya. Saya sendiri merasakannya, baru saja sebentar lepas dari kipas
angin pasti keringat langsung keluar deras. Belum lagi keluar rumah di atas jam
sepuluh ketika matahari mulai terik. Es teh dan es tebu pasti langsung dicari
oleh mereka yang kepanasan. Menyadari hal tersebut, saya berkesimpulan wajar
saja penjual es teh ada di mana-mana. Harganya juga sangat murah, mulai dari 2
ribu rupiah.
D.
Banyak
cafe di Kota Kediri
Awalnya saya tidak begitu menyadari
keberadaan cafe-cafe ini. Ketika mulai membiasakan diri jalan pagi lagi, baru
saya melihat banyak cafe di sepanjang jalan yang saya lalui. Hal ini jadi
catatan juga bagi saya, mengingat di depan dan sekitar rumah juga terdapat
cafe. Lagi-lagi berbagi pertanyaan muncul di kepala, apa penduduk kota ini
memang suka nongkrong? Wajar saja pertanyaan itu muncul, karena saya memang
merasa heran dengan begitu banyaknya cafe.
Di
sisi lain, saya juga melihat angkringan yang
juga banyak terdapat di kota ini. Untuk jenis tempat makan plus nongkrong yang
satu ini saya sudah familiar sejak sering ke Yogyakarta. Hanya saja angkringan di Kediri banyak yang dikemas
semi cafe. Jadinya tempat ngumpul bareng teman dan keluarga plus dilengkapi
makanan khas angkringan yang terdiri
dari berbagai macam jenis sate. Sepertinya keberadaan cafe-cafe tersebut
dilatarbelakangi juga dari angkringan yang memang bagian dari
budaya penduduk kota ini. Jadinya jangan heran ketika kamu datang ke kota ini
dan melihat cafe juga angkringan
berjajar di satu jalan.
E.
Banyak
sumber air dan tempat wisata bernilai sejarah di Kediri
Saya sangat menyukai air dan
kebetulan di Kediri banyak sekali sumber air selain dari Sungai Brantas. Sumber-sumber air ini tersebar
hampir di seluruh Kediri dan ada beberapa yang jadi tempat favorit saya. Sumber
air yang terawat dan dijadikan tempat tujuan wisata dilengkapi dengan berbagai
fasilitas, seperti tempat makan dan lainnya. Saya sampai memberi julukan ‘Kota
Air’ pada Kediri karena banyaknya sumber air ini.
Sumber Pule |
Hal
lain yang membuat saya excited berada
di sini adalah sejarahnya. Kediri terkenal dengan Raja Jayabaya. Jayabaya
seorang visioner yang hebat, ramalannya sangat terkenal dan diperbincangkan
hingga sekarang. Peninggalan-peninggalan sejarah di Kediri lumayan banyak,
terutama yang berkaitan dengan Jayabaya. Saya sangat suka sejarah, dan apapun
juga yang ada hubungannya dengan kerajaan. Mempelajari budaya dan peninggalan
dari kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia merupakan pengalaman menarik bagi
saya pribadi.
Tirta Kamandanu |
Sebenarnya Kota Kediri masih memiliki banyak hal unik lainnya. Belum lagi tempat wisata yang jadi ciri khas kota ini. Dari segi budaya dan gender pun banyak materi yang bisa diangkat ke dalam tulisan. Sekarang tugas saya hanya satu, belajar Bahasa Jawa. Karena teman-teman di kota ini selalu pura-pura tidak mendengar kalau diprotes oleh saya yang belum bisa Bahasa Jawa. Ini juga termasuk hal unik lainnya, penduduk kota ini sangat cinta dengan bahasa ibunya, jadi selalu berusaha menggunakannya di setiap kesempatan. Akhir kata, jangan lupa colek saya kalau kamu ada kesempatan mampir ke Kediri.
18 Komentar
Aku jadi pengen jalan - jalan kesana buat buktiin 5 fakta unik itu soalnya belum pernah ke Kediri sama sekali. Paling pengen lihat wisatanya sama pengen coba kuliner kaki limanya.
BalasHapusaku tunggu kaak
HapusSaya belum pernah ke Kediri sih. Tapi agak ngga enak juga ya kalo pas kita ngomong krn ngga pake bhs jawa lalu mereka pura2 ngga dengar. Padahal kan ngga semua orang bisa bhs jawa. Apalagi sbg pendatang.
BalasHapusbetul sekali kak hehe
HapusMbak tinggal di Kediri ya? Nanti saya colek kalau saya bisa mudik ke sana. Waktu masih ada kakek trah di sana, saya biasanya mudik tiap Lebaran. Beliau sudah almarhum beberapa tahun lalu. Tapi sebelum pandemi, biasanya masih menyempatkan ke Kediri untuk nyekar kakek kandung di Taman Makam Pahlawan. Saya malah belum pernah ke Tirta Kamandanunya.
BalasHapusditunggu kak
HapusSatu hal yang saya suka juga dari Kediri dan kota-kota lainnya adalah cinta bahasa ibunya. Kerasa banget memang warga di sana senang bertutur dengan bahasa lokal sekalipun di fasilitas umum. Hal yang jarang ditemui di Bandung dan kota di Jawa Barat, bahasa Sunda sudah jarang terdengar.
BalasHapussetuju kak
Hapuswah Kediri ini kayaknya sama kayak di kotaku yang mana penduduknya banyak pakai motor jadinya angkot nggak terlalu laku di sini. penasaran deh sama kotanya soalnya ada banyak candi di sana
BalasHapusWaaah udah singgah ke kota kelahiran saya nih. Kabari ya kak kalo ke Kediri lagi. Meski aku tinggal di kabupatennya. Banyak wisata alam yang perlu banyak dieksplor. Misal ke Gunung Kelud, sate klatak, sate bekicot (kalo suka) haha. Belum lagi oleh2 getuk pisang dan tahu kuningnya.
BalasHapusSalam kenal dari Kampung Inggris Pare. Hehe
insyaallah tinggal di sini, kak
HapusWah malah kebalikannya ya sama Jakarta yang lagi kampanye untuk mengurangi pakai transportasi mandiri dan beralih ke transportasi umum karena tingginya polusi dan kemacetan. Di sana malah gak ada angkot jadi harus punya kendaraan pribadi.
BalasHapusmba, Jenang Sambal Tumpangnya menggoda nih. Hangat-hangat buat sarapan bareng orang tercinta apalagi ya, haha .
BalasHapusBanyak cafe di kota Kediri dan banyak kuliner jadi pengen main-main ke Kediri, belum pernah sama sekali sampai kesana. Semoga suatu hari kesampaian.
BalasHapusKalau gak banyak angkot sehingga udara jadi lebih bersih, apalagi banyak pepohonan hijau makin seger sih ya
BalasHapusWaaah.. buat saya, punya banyak kuliner kaki lima ini paling cocok sebagai alasan untuk berkunjung..
BalasHapusbisa kongkow rame-same sambil haha-hihi bercengkrama bersama teman-teman, sembari menyantap hidangan khas.. :)
Kediri, jadi tambah kepingin main ke sana, setelah baca tulisannya Mbak. Saya punya teman kuliah asli Kediri, bisa seseru itu cerita tentang kotanya.
BalasHapusMenarik ya Mbak? Eksplorasi sambil belajar sejarah. Kerenn
Wah sama banget di tempatku tinggal mba, angkot sangat jarang. Adanya cuma pas hari pasaran jawa tertentu kayak kliwon dan pon. Selain itu gak ada angkot. Orang² sini juga mayoritas punya kendaraan sendiri.
BalasHapusHalo, dilarang spam yah. Maaf, kalau ada komentar tidak pantas mimin bakal langsung hapus.