Blogger, Ini Jalan Ninjaku
Diawali
dari ketidakberdayaan mendidik dua anak cowok yang sedang ‘lucu-lucunya’, saya
pun bergabung dengan sebuah komunitas parenting. Prosesnya juga tidak sengaja, saya
searching di internet dan mengajukan
diri untuk bergabung. Maklum, sebagai single
mom saya merasa kewalahan serta banyak kekurangan dalam mendidik anak. Pada
waktu itu saya merasa tidak sanggup berfungsi jadi ibu sekaligus ayah. Jujur saya membutuhkan tempat sekaligus
pertemanan yang bisa mewadahi kekhawatiran ini. Sama sekali tidak terlintas di
pikiran saya apabila niat tersebut ternyata menggiring saya ke dunia blogger.
Ternyata
komunitas parenting tempat saya bergabung memiliki visi misi yang sangat luar
biasa. Terutama memberdayakan para ibu dan wanita tanpa harus menyalahi
kodratnya. Begitu banyak ilmu tentang parenting yang dikemas menarik disertai
prakteknya. Saya mengikuti beberapa Rumah Belajar waktu itu. Di beberapa acara
offline saya juga usahakan untuk membawa anak agar mereka ikut merasakan
manfaatnya. Seiring waktu komunitas tersebut semakin bertumbuh, dan kami
diharuskan mengikuti sesi perkuliahan tentang parenting. Dari sinilah saya
mulai mengenal blog. Karena waktu itu tugas yang dikerjakan harus ditulis di
blog.
Blog Itu Apa? Blogger Itu Apa?
Berawal
dari ketidaktahuan tentang media yang satu ini, saya pun banyak bertanya,
terutama pada senior di komunitas. Kebetulan orang yang pertama kali saya sapa
adalah seorang blogger. Blog dan Blogger adalah dua istilah yang masih asing
bagi saya waktu itu.
Blog
Merujuk
pada berbagai macam pengertian yang masih sulit dipahami oleh awam, akhirnya
saya menyimpulkan sendiri. Blog atau weblog adalah sebuah media untuk
menyampaikan informasi dalam bentuk tulisan berikut gambar dan video. Blog ini
merupakan salah satu jenis website atau jurnal online.
Blogger
Sedangkan
Blogger adalah orang yang memiliki blog dan mengisinya dengan
tulisan-tulisannya. Tulisan yang biasanya berisi kegiatan serta peristiwa yang
berkaitan dengan Blogger itu sendiri.
Bagi
awam seperti saya, waktu itu sulit sekali untuk paham dan membiasakan diri
dengan media ini. Bahkan selama bertahun-tahun kemudian saya tidak pernah
berani menyematkan kata Blogger pada diri saya. Yah, karena saya merasa masih
jauh dari optimal menjalankan blog yang dimiliki. Saya memang suka menulis,
jadinya isi blog saya pada awalnya seperti buku harian. Kemudian saya mulai
iseng mengisinya dengan tulisan ketika pergi liburan. Ternyata banyak juga yang
mampir dan membaca. Waktu itu saya belum mengenal istilah Blog Walking dan
semacamnya. Blog murni saya isi berdasar suka-suka saja. Malah saya beberapa
kali diprotes karena asal posting tulisan. Paragrap yang tidak rapi, foto yang
tidak ada. Yah, begitu saja jadinya, posting kemudian ditinggalkan. Hanya saja,
berbagai macam protes itu saya jadikan lahan untuk belajar. Walaupun saya akui
lambat, tapi saya tetap belajar.
Apa Saja Modal Jadi Blogger?
Jujur
awalnya saya tidak mempersiapkan hal yang spesifik untuk mengelola blog. Apa
adanya saja dan dijalani seperti air mengalir. Hanya saja saya bisa mengurutkan
sesuai dengan pengalaman selama ini. Lagipula siapa pun juga bisa kok jadi Blogger.
Internet
Hal
utamanya tentu harus punya jaringan internet, mau berupa kuota ataupun wifi.
Gadget
Sebuah
blog dikelola dan dijalankan dengan peralatan yang terhubung pada internet
seperti ponsel dan laptop. Saya juga awalnya membuat blog dari ponsel saja. Setidaknya
salah satu peralatan yang mendukung kita miliki.
Mau belajar
Rugi
punya blog tapi tidak mau belajar. Awalnya saya juga nggak pede mengulik blog. Ada rasa seram-seram gitulah, tapi mau
tidak mau harus bisa. Sampai sekarang pun saya masih belajar. Biar lambat asal
selamat, yang penting belajar memahami media yang dipakai untuk menulis dulu.
Tekad Kuat
Blog
pasti berdebu kalau yang memilikinya tidak punya tekad kuat untuk mengelolanya.
Contohnya saya sendiri. Untuk mengisi blog dengan konten tulisan yang baik memang butuh tekad kuat. Karena tulisan
yang informatif memerlukan riset, dan riset ini butuh waktu untuk prosesnya.
Berawal
dari ketidaksengajaan seperti yang diceritakan di awal, saya mulai mengisi blog
dengan berbagai konten. Belum menjurus pada satu jenis konten yang spesifik
hingga saat ini. Saya merasa belum mampu mengelola blog banyak-banyak, jadi
hingga saat ini niche blog saya masih lifestyle.
Apa Keuntungan Jadi Blogger?
Pasti
panjang ceritanya kalau ada yang bertanya apa keuntungannya jadi Blogger. Terlebih
lagi semua benefit tersebut tidak ada dirasakan secara instan, dan juga
membutuhkan pengelolaan blog yang benar. Saya sendiri belajar dan
memperhatikan, blogger yang mendapatkan banyak benefit dari blog karena pengelolaannya
juga serius. Tidak seperti saya yang masih terkesan main-main.
Ada
banyak benefit yang bisa dirasakan dengan menjadi Blogger. Seperti halnya, link
pertemanan yang luas, ilmu yang selalu bertambah terutama tentang blog,
informasi yang up to date, komunitas yang positif seperti Blogger Crony, Google
Adsense, dan plus info job yang mengalir.
Hingga
detik ini saya mulai merasakan banyak benefit dari memiliki blog. Bukan hanya
membicarakan tentang job-job. Namun lebih kepada kepuasan dalam menyampaikan
informasi. Ketika hobi menulis dan review menyatu dengan diri ini, disitulah
saya menyadari kalau jadi Blogger adalah jalan ninjaku. Berbagi pengalaman dan
ide-ide pada pembaca jadi semacam candu untuk saya pribadi. Blog bisa jadi
media untuk memengaruhi pembaca dengan hal-hal positif.
Dari
memiliki blog pula saya belajar untuk menjaga attitude di media sosial. Belajar
menjaga hubungan baik dengan klien sekaligus sesama blogger lainnya. Hingga
saat ini pun saya masih belajar banyak hal. Mulai dari format tulisan di blog
yang baik, tema, story telling, dan
lainnya. Blog juga jadi salah satu media healing
saya, karena menulis adalah obat. Dengan kata lain saya ingin menyatakan
#BanggaJadiBlogger. Semoga saya tetap konsisten dan penuh semangat menyampaikan
informasi positif pada audience hingga akhir hayat.
0 Komentar
Halo, dilarang spam yah. Maaf, kalau ada komentar tidak pantas mimin bakal langsung hapus.