3 Cara Menghilangkan Stigma Diri
Pada Mantan Penyandang Penyakit Kusta
Ruang
Publik kembali mengadakan talkshow di live Youtube Berita KBR pada Rabu, 14
Desember 2022, pukul 09-00 – 10.00. Acara kali ini bertajuk “Chilling – Healing
Bagi OYPMK, Perlukah?”. Turut hadir pula sebagai narasumber, Donna Swita selaku
Executive Director IWE serta Ardiansyah selaku OYPMK sekaligus wakil ketua
Konsorsium Pelita Indonesia.
Seperti
kita ketahui, penyakit kusta dianggap menakutkan oleh masyarakat. Akibatnya,
para disabilitas kusta pun ikut menanggung ketakutan masyarakat tersebut.
Mereka dikucilkan, sering diintimidasi, bahkan dicap sebagai orang tidak
berguna. Stigma masyarakat ini menyulitkan para penyandang kusta dan OYPMK
untuk bersosialisasi. Bahkan untuk mengembangkan kemampuan diri mereka saja
masih banyak kendala. Perlakuan masyarakat tersebut menimbulkan stigma diri
pada penyandang disabilitas kusta. Disinilah chilling dan healing
dinilai sangat dibutuhkan oleh mereka untuk membangkitkan kepercayaan diri.
Sepenting Apakah Healing Pada OYPMK?
Dona
Swita menyatakan Institute of Women Empowerment (IWE) memiliki program kerja
berupa Perawatan Diri untuk pembela HAM. Perawatan Diri yang dimaksud mencakup
pula masalah mental dan psikis. Perawatan Diri di sini termasuk ke dalam healing yang dinilai penting untuk
OYPMK. Healing bisa dilakukan oleh
siapa saja, tidak hanya difokuskan untuk pihak tertentu, atau hanya untuk orang
berduit saja. OYPMK juga berhak untuk healing,
terlepas dari seperti apa bentuk dan caranya.
Jadi
dalam healing tersebut harus
dipastikan tidak ada diskriminatif ketika melakukannya. Karena setiap orang
punya hak untuk healing, termasuk
OYPMK. Karena itu perlu ada edukasi pada masyarakat agar dapat menerima kondisi
OYPMK, bahwa mereka juga memiliki kemampuan untuk berkembang. Hal ini berkaitan
erat dengan menumbuhkan kepercayaan diri pada OYPMK bahwa mereka juga berhak
untuk melakukan healing. IWE sendiri
bekerja sama dengan Komnas Perempuan demi mewujudkan program kerja tersebut.
Ardiansyah
mengatakan, healing sangat diperlukan
OYPMK. Karena mereka cenderung tertutup, tidak bisa menceritakan apa yang
dirasakan, tidak bisa bercerita pada siapapun. Hal ini dipengaruhi oleh adanya
stigma diri pada OYPMK. Mereka butuh teman berbagi, jadi merasa tidak sendirian,
merasa ada yang peduli dan diperhatikan. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan
dirinya untuk mengembangkan kemampuan yang ada.
Live streaming Youtube Ruang Publik KBR
3 Cara Menghilangkan Stigma Diri
Pada OYPMK
Ardiansyah
yang juga OYPMK sempat mengalami stigma diri. Awalnya, ia menjalani pengobatan
dengan tenang. Lambat laun orang-orang mulai mengetahui penyakit yang pernah
dideritanya. Perlakuan diskriminatif justru diperolehnya ketika dirinya
dinyatakan sudah sembuh. Keluarganya sendiri mengasingkan dirinya. Seperti
memisahkan tempat makan, dan tidak boleh tidur di sembarang tempat. Ardiansyah
mengalami stigma diri akibat perlakuan tersebut.
Pada
akhirnya ia berusaha mendapatkan dukungan dari lingkungan lain. Ardiansyah
mulai aktif di organisasi, bergabung di komunitas kusta. Titik balik hidupnya
dimulai ketika ia bekerja pada sebuah perusahaan. Ia mulai mengasah kepercayaan
diri karena mau tak mau harus bersosialisasi.
Ada
3 cara yang dapat membantu OYPMK untuk menghalau stigma diri yang dialaminya :
Pertama,
OYPMK harus mampu berdamai dengan dirinya sendiri. Ia harus menerima apabila
dirinya adalah penderita penyakit kusta. Hal ini dapat menghindarkan OYPMK dari
menyalahkan dirinya sendiri, menyalahkan keadaan, juga menyalahkan lingkungan.
Kedua,
OYPMK harus mampu berpikir positif, jangan menyerah pada kondisi penyakit dan
keadaan. Pikiran positif akan menumbuhkan semangat serta kepercayaan diri.
Ketiga,
pihak keluarga harus mampu menerima kondisi OYPMK. Dengan kata lain, keluarga
jangan menekan OYPMK. Baik dengan mengucilkannya atau melakukan tindakan
diskriminatif lainnya. Penerimaan keluarga akan keadaan OYPMK akan menjadi
support system terbaik. Hal ini akan menumbuhkan kepercayaan diri pada OYPMK.
Healing
sangat penting untuk menghilangkan stigma diri pada OYPMK. Dengan healing, akan tumbuh rasa percaya diri
bahwa mereka masih bisa berdaya dan bermanfaat untuk orang-orang yang
membutuhkan. Mereka akan belajar untuk menghalau insecure. Belajar pula meningkatkan kemampuan diri. Hingga pada
akhirnya menumbuhkan keyakinan bahwa mereka ternyata bisa untuk berkarya dan
bekerja. Adapun metoda healing ada
banyak macamnya, bisa melalui menulis, meditasi, olahraga, bahkan bekerja.
Perlakuan
diskriminatif membuat OYPMK mengalami stigma diri. Disinilah proses healing menjadi penting, karena stigma
masyarakat tersebut sangat berpengaruh pada psikis OYPMK. Dan mereka tidak bisa
sendirian untuk melakukan proses healing
tersebut. Dibutuhkan support system yang kuat seperti dari keluarga dan
komunitas.
0 Komentar
Halo, dilarang spam yah. Maaf, kalau ada komentar tidak pantas mimin bakal langsung hapus.