Hutan Mangrove Wonorejo, Tempat
yang Cocok Untuk Bersantai Bersama Keluarga
Kegabutan
kedua yang aku lakukan di Surabaya ini adalah mengunjungi Hutan Mangrove
Wonorejo. Diawali dari ajakan teman yang katanya ada hutan bakau di kota ini.
Aku yang kebetulan lagi penat gara-gara seminggu full didera deadline—hanya
mengiyakan saja perkataannya. Waktu itu sempat terlintas juga, “Kok ada hutan
bakau? Berarti ada air payau dong. Berarti pinggir pantai?” Tapi cuma selintas
saja, setelah itu terlupakan pegal linu akibat begadang.
Lokasi Hutan Mangrove Wonorejo
Pusat informasi hutan mangrove
Hutan
bakau ini terletak di Jalan Raya Wonorejo Nomor 1, Rungkut, Surabaya. Ekowisata
Mangrove Wonorejo buka dari jam 8 pagi hingga 3 sore. Pengunjung yang masuk ke
ekowisata ini tidak dipungut biaya, hanya membayar parkir kendaraan saja.
Namun, bagi yang ingin melihat hutan bakau dipungut tiket sebesar 25 ribu untuk
dewasa, dan 15 ribu untuk anak-anak.
Papan informasi berbagai jenis pohon bakau |
Seperti Apa Wilayah Hutan Mangrove
Wonorejo itu?
Ekowisata
Mangrove Wonorejo Surabaya sebenarnya merupakan kawasan konservasi alam untuk
mencegah pengikisan pantai atau abrasi di wilayah timur Surabaya. Wilayah hutan
bakau ini terdiri dari dua kawasan, lintasan jogging dan hutan mangrove.
ketemu rombongan yang lagi jalan santai |
Nah,
waktu awal masuk ke wilayah ekowisata ini aku sempat mengira tempatnya hanya
untuk olahraga. Soalnya, ada beberapa rombongan ibu-ibu yang berpakaian olahraga
berpapasan denganku. Tempatnya memang cocok untuk jalan kaki. Jalanan yang rata
enak sekali dipakai olahraga jalan santai, ditambah ada pula jalan semacam
jembatan kayu yang jaraknya lumayan. Di sepanjang jalan kayu itu ada beberapa
gazebo kayu dengan latar hutan yang berbeda. Unik, pokoknya, pas sekali untuk
olahraga jalan santai bareng teman dan keluarga.
spot foto latar hutan |
O,ya,
jalan kayu itu nantinya tembus ke kantin, loh. Jadi kamu bisa istirahat dulu di
kantin setelah jalan kaki menyusuri susunan kayu yang jaraknya lumayan jauh. Di
bagian depan atau tempat masuk ekowisata ini juga terdapat aula terbuka.
Biasanya pengunjung duduk-duduk di situ sambil menikmati bekal makanan. Kemudian
ada juga spot taman bermain anak, ada rumah kaca juga sebagai tempat pembibitan.
Hutan Mangrove Wonorejo
Di
sisi sebelah kiri jalan yang aku susuri terdapat pohon-pohon mangrove yang
tumbuh di air payau. Awalnya aku kira memang itu hutan bakaunya. Sampai akhirnya
aku tiba di sebuah tempat yang ada perahunya. Dari sinilah aku teringat lagi
tentang pantai. “Tuh kan ada perahu. Lah, pantainya mana? Hutan bakau biasanya
dekat pantai pan?” Pertanyaan itu terus menganggu aku. Kemudian aku dan teman
mendapat info dari mahasiswa yang tengah magang di tempat wisata ini. Katanya
kalau mau melihat hutan bakau harus menggunakan perahu. Terus katanya lagi juga
memang ada pantainya di sana. Duh, semangat emak gabut ini langsung berubah
jadi 45 mendengarnya.
spot kuliner |
Jujur,
kami tidak mencari tahu lebih banyak di internet tentang ekowisata ini. Jadi informasi
murni didapatkan sewaktu menyusuri wilayahnya. Dan benar-benar terpana ketika ternyata
harus naik perahu dulu untuk melihat hutan bakaunya. Sekaligus senang sekali
sebenarnya karena sudah lama tidak naik perahu. Sebelum sampai ke loket tiket
perahu, kami harus melewati jajaran penjual makanan. Sebaiknya beli dulu air
minum yang banyak di tempat ini, makanan juga jangan lupa. Soalnya di hutan
mangrove tidak ada warung-warung.
Serunya Menjelajah Hutan Mangrove
Wonorejo Surabaya
Harga
tiket perahu untuk dewasa 25 ribu, kalau untuk anak-anak 15 ribu. Kapasitas perahunya
itu untuk 30 orang penumpang. Perahu bermotor ini juga dilengkapi
pelampung-pelampung untuk keamanan. Sebelumnya, setelah membeli tiket, kami
menunggu dulu di sebuah ruangan terbuka. Tak lama kemudian perahu datang, dan
menyenangkan sekali rasanya membelah air dengan pemandangan hutan bakau.
beli tiket perahu dulu |
Jarak
yang ditempuh oleh perahu sekitar 5 kilometer. Setelah 10 menit lebih
berperahu, kami pun tiba di hutan bakau. Oh, ya, ketika perahu menyusuri sungai
kamu dapat melihat burung-burung bangau putih. Cantik-cantik sekali bangaunya,
apalagi ketika sedang terbang melintasi perahu.
view yang menawan |
Setelah
perahu merapat, aku dan teman mulai menjelajah hutan bakau. Ada jalan setapak
dari bambu yang bisa kamu susuri sambil menikmati keindahan hutan bakau dan
sekitarnya. Pantainya cantik sekali, langit pun tampak sangat biru. Di sini ada
spot foto berupa pohon di tepi pantai. Kalau kamu punya kamera pasti bisa
menghasilkan foto yang indah. Dan burung bangaunya juga banyak sekali. Mereka beterbangan
di tepi pantai.
Ada beberapa saung kayu untuk istirahat |
Menyusuri
jalan bambu, kamu akan tiba di saung-saung bambu yang cantik. Tinggal pilih
saja yang mana, karena masing-masing memiliki view pemandangannya sendiri. Jarak antar saung memang lumayan jauh.
Di tempat ini kamu bisa mengaso sambil menikmati keindahan pantai dan hutan
bakau.
Para pengunjung sedang mengaso |
Hutan
mangrove ini juga dilengkapi musala dan toilet. Jangan kaget kalau airnya
berasa asin, karena dekat laut tempatnya. Di beberapa tempat juga ada spot-spot
menarik untuk berfoto. Kamu tinggal pilih saja mau spot yang mana. Saranku
jangan lupa bawa lotion anti nyamuk,
topi, dan air minum yang banyak. Karena tempatnya lumayan luas, pasti haus
kalau menjelajah seluruhnya.
view ke pantai |
Oh,ya,
tiket perahu itu berlaku pulang pergi, loh. Kamu tinggal menunggu perahu datang
di tempat tadi turun kalau hendak pulang. Usahakan di bawah jam 3 sore yah
pulangnya. By the way, secara
keseluruhan ekowisata Hutan Mangrove Wonorejo ini sangat menarik. Selain edukasi
menanam mangrove, merawat kebersihan pantai, dan tempat jogging, tempat ini
juga menawarkan sesi healing yang
menawan dengan pemandangan alamnya. So,
buat kamu yang mau ke Surabaya, jangan lupa mampir ke hutan bakau ini, yah.
0 Komentar
Halo, dilarang spam yah. Maaf, kalau ada komentar tidak pantas mimin bakal langsung hapus.