Cerita Sejarah Tersembunyi Di Kota Kediri

Kota Kediri banyak sekali peninggalan sejarahnya. Terlebih lagi Kediri adalah saksi adanya kerajaan Kadiri dan Prabu Jayabaya yang terkenal di masanya. Tidak mengherankan jadinya banyak tempat serta bangunan sejarah yang berhubungan dengan kerajaan. Selain itu, di kota ini juga terdapat beberapa tempat yang menunjukkan adanya perkembangan agama Islam. Memang banyak pesantren di daerahnya, yang paling saya kenal adalah Lirboyo.

Pintu masuk Makam Sunan Geseng


Jalan-jalan di kota ini tidak pernah membosankan. Walaupun akses kendaraan umum tidak sebanyak di kota besar, saya tetap menikmati setiap momen perjalanannya. Justru saya selalu sengaja berjalan kaki. Ketika bergerak tanpa kendaraan malah banyak tempat yang jadi terlihat. Prestasi terbesar saya ketika menemukan hidden gems tempat nongkrong berlabel warung kopi yang keren. Labelnya sama sekali tidak sesuai, karena kenyataannya lebih keren lagi. Dan saya sendiri heran karena selama bertahun-tahun baru menemukan tempat itu. Sama seperti situs sejarah Makam Sunan Geseng ini. Saya menemukannya ketika sedang menikmati pemandangan kota ke arah alun-alun.


Makam Sunan Geseng

Saya benar-benar melongo ketika membaca tulisan gapura di atas  sebuah gang. Makam Sunan Geseng? Saya langsung teringat ajakan teman untuk berziarah ke Sunan Geseng. Lah kok ada di Kediri? Saking penasarannya saya langsung berbelok masuk ke dalam gang. Dan setelah sampai di ujung gang sepanjang 3 meter itu saya pun bengong. Deretan rumah penduduk saja yang terlihat. Bingung jadinya harus belok ke mana. Soalnya namanya juga di dalam gang, pasti jarak rumahnya juga berdempetan. Akhirnya saya memberanikan diri bertanya pada seorang ibu yang kebetulan pintu rumahnya terbuka.

Bagian dalam


Ibu itu hanya menganggu-angguk saja ketika saya bertanya. Jawaban yang diberikannya itu seolah setiap orang pasti dapat menemukan tempat yang sedang dicari. Padahal saya kebingungan setengah mati. Karena gang ini walaupun terletak di tengah kota, benar-benar sangat asing buat saya. Parahnya,  saya malah makin kehilangan arah. Ketika mengikuti petunjuk dari ibu yang tadi, saya malah menemukan sebuah musala. Karena masih bingung, saya lanjut saja berjalan. Sampai masuk ke sebuah gang yang agak lebar. Karena jalannya seperti tak berujung, akhirnya saya bertanya lagi. Kebetulan ada seorang bapak yang sedang menyiangi tanamannya. Kata bapak itu terlewat tempatnya. Terpaksa saya putar balik ke tempat semula.

Ternyata Makam Sunan Geseng itu ada di seberang musala. Bisa-bisanya saya tidak menemukan tempat itu tadi. Mungkin karena saking asingnya dengan lingkungan yang baru. Saya tidak langsung masuk ke bangunan makamnya. Karena sepi, jadinya saya duduk-duduk dulu di musala sambil memperhatikan bangunannya. Saya kagum dengan perawatan berbagai situs sejarah di kota ini. Hampir semua bangunannya bagus serta terawat. Hanya saja bangunan Makam Sunan Geseng terlihat sepi dan sudah agak lama tidak ada yang berkunjung. Kecuali penduduk sekitar yang sering menggunakan tempat itu untuk berbagai kegiatan yang berhubungan dengan keagamaan.


Sunan Geseng itu Siapa?

Geseng itu kalau dalam bahasa Sunda artinya gosong. Lah saya jadi penasaran kenapa beliau disebut Sunan Geseng. Setelah cari informasi ternyata Sunan Geseng itu murid dari Sunan Kalijaga. Kalau Sunan kalijaga saya sering mendengar namanya dari masa sekolah dulu. Nah, Sunan Geseng itu adalah sebutan dari Eyang Cakrajaya. Nama lengkapnya iti Ki Cokrojoyo. Beliau ini anak dari Jaka Bedhug.

Sunan Geseng murid yang setia. Dari awal perjumpaan dengan Sunan Kalijaga, Ki Cokrojoyo bertekad untuk berguru padanya. Sunan Kalijaga lalu menguji Ki Cokrojoyo. Ia menancapkan sebatang bambu, lalu meminta Ki Cokrojoyo untuk menjaganya hingga ia kembali. Ki Cokrojoyo benar-benar menjaganya hingga tumbuh menjadi rimbunan bambu. Sunan kalijaga kemudian membakar rimbunan bambu tersebut hingga habis ketika kembali. Tapi Ki Cokrojoyo badannya hanya kena gosong api saja tanpa terbakar. Sejak saat itulah ia disebut dengan Sunan Geseng.

ambil foto sambil cas hape


Makam Sunan Geseng terletak di Kampung Dalem Kota Kediri. Letaknya masuk ke dalam gang yang sempit. Cuma bisa dilewati sambil jalan kaki atau naik motor saja. Pasti agak bingung mencarinya karena ada di tengah pemukiman penduduk yang cukup padat.

Makam Sunan Geseng Ada Di mana Saja?

Sunan Geseng adalah salah satu yang berjasa dalam penyebaran agama Islam di Kediri. Makam Sunan Geseng selain di Kediri terdapat juga di Bantul, di dekat Pantai Parangtritis, di Grabag Magelang, kemudian di Tuban juga ada sebuah makam yang diduga makam Sunan Geseng juga. Di mana makam yang sebenarnya saya juga kurang jelas. Masih membutuhkan riset yang lebih dalam lagi.


Pengalaman Ziarah Di Makam Sunan Geseng

Bangunan makam Sunan Geseng ini bagus dan terawat menurut saya. Sehari-harinya digunakan oleh masyarakat sekitar untuk berbagai kegiatan. Memang buku-buku doanya agak berdebu. Sebagai pertanda agak jarang pengunjung. Tapi saya jadi bisa mengirim doa dengan tenang karena sepi. Terus yang tidak terduga stop kontak yang terdapat di bangunannya itu ternyata berfungsi. Jadi saya bisa sekalian mengisi baterai hape di sini. 

bagian dalam bangunan


Enaknya tempatnya itu dekat sama musala. Dan musalanya itu nyaman banget. Toiletnya juga bersih. Kalau sudah soal toilet yang bersih saya acungkan jempol deh. Sayangnya, tempatnya tersembunyi. Kalau saya tidak jalan kaki tadi pasti tidak menemukan tempat ini juga. Kenyataannya di Kediri memang banyak tempat peninggalan sejarah. Tapi karena sudah terbiasa terlihat jadi seperti terlupakan begitu saja.

Next, saya bakal jalan kaki lagi kalau ke Kediri. Siapa tahu menemukan banyak tersembunyi di tengah kota lagi. 






Sumber : dokumen pribadi






Posting Komentar

0 Komentar